Rabu, 14 April 2010

Figur Bapak di Republik Cupet




Figur Bapak di Republik Cupet*

Di Republik Cupet beberapa waktu ini sedang ada gonjang ganjing mengenai salah seorang anggota keluarga di Rpublik Cupet melakukan perbuatan tercela(sebut aja si kusut, yang merupakan anggota keluarga besar Kumprun), perbuatannya itu membuat nama baik Kumprun dan anggota keluarganya tercoreng moreng. Kejadian ini timbul dimulai dengan adanya seorang tetangga yang mengungkap bahwa ada anggota keluarga Kumprun terlibat kasus korupsi dana iuran warga Republik Cupet, dan ini menjadi isu nasional, dimana pihak penegak hukum serta paguyuban perwakilan warga di Republik Cupet berlomba-lomba mengadili si Kusut, dan mencoba mencari kusut-kusut yang lain di keluarga Kumprun.
Dengan berjalannya proses tersebut, ada efek yang luar biasa dialami anggota keluarga Kumprun yang lain, seperti penghinaan, makian, tuduhan, dan sikap antipati bahkan menajiskan(sungguh hinaan yang luar biasa). Kumprun dan keluarganya yang beberapa waktu sebelum kasus ini muncul berani berjalan tegak karena merasa bahwa Keluarga Kumprun telah melakukan Revolusi secara diam-diam didalam keluarga, yang dulunya dikenal keluarga gak bener, telah berubah menjadi Keluarga terhormat, dengan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap anggota keluarganya. 3 tahun kondisi harmonis itu berjalan dengan baik, hingga timbulnya kasus ini. Beberapa kejadian cukup menyedihkan, seperti diteriakin maling, dibilang calon koruptor, atau anak koruptor.huuufff!!!........so sad.
Seluruh anggota keluarga kini dalam kondisi yang menyedihkan, ada yang stres, ada yang sakit bahkan ada yang menjadi tertutup karena minder dengan tetangganya, memang ada sih yang cuek bebek, namanya juga manusia macem-macem karakternya. Dalam suatu keluarga memang selalu ada yang menyimpang, dalam peribahasa tak ada gading yang tak retak, tapi itu tidak berlaku di Republik Cupet, setiap orang berlomba lomba mengomentari keburukan yang lain. Tak pernah berpikir instropeksi diri, yang ada hujatan ke orang lain, seakan-akan anak kecil yang mempunyai mainan baru, begitu semangatnya…..termasuk gwe gak ya? Who knows.
Dari sekian hinaan dan hujatan itu apa sih yang dilakukan kumprun dan keluarganya, Kumprun sebagai Bapak memang telah berbicara kemana-mana menanggapi komentar-komentar yang ditujukan padanya, para anggota keluarga juga melakukan pembelaan pada pihak-pihak yang menanyakan padanya masing-masing. Ada juga tetangga yang mengenal baik Kumprun dan anggota keluarganya ikut melakukan klarifikasi (kayaknya gitu deh bahasa kerennya).
Apakah kondisi menjadi membaik, tentu saja tidak, beberapa anggota keluarga dianggap tersangkut juga, atau bahkan telah melakukan hal yang serupa ditangkap satu persatu. Kebaikan-kebaikan yang tertata selama 3 tahun wusss….hilang begitu saja, gak ada lagi yang menyebut kumprun dan keluarganya sebagai keluarga terhormat, gak peduli yang ustads, tokoh masyarakat, atau apapun yang baik tetep saja dicap maling oleh masyarakat.
Kumprun sendiri mendapat kritikan dari anggota keluarganya, ada yang bilang tidak bisa melindungi keluarganya, ada yang bilang demi citra menjerumuskan anggota keluarga sendiri, menjelaskan hal yang salah ke publik, dan lain-lain. Dibalik semua permasalahan yang luar biasa ini hanya satu yang sekarang dibutuhkan oleh keluarga Kumprun yaitu Figur Bapak…………….. Bapak yang bagaimana? Silahkan keluarga Kumprun membahas masalah itu sendiri, karena dengan sosok Bapak, sebuah keluarga memiliki imam/nahkoda yang mampu membimbing orang-orang dibelakangnya ke tujuan yang diidam-idamkan orang-orang dibelakangnya itu.

*Kisah ini adalah kisah fiktif, bila ada kesamaan cerita dan tokoh itu karena ketidak sengajaan….so peace! No offence

Tidak ada komentar:

Posting Komentar